6 Cara Hilangkan Perasaan Pada Mantan:
1. Terima dan Akui Perasaanmu
Langkah pertama untuk menghilangkan perasaan pada mantan adalah dengan mengakui bahwa perasaan itu masih ada. Jangan berpura-pura kuat atau menolak kenyataan bahwa kamu masih menyimpan rasa. Dengan menerima kenyataan, kamu memberi ruang untuk proses penyembuhan. Rasa sakit dan rindu adalah bagian dari proses itu. Menyadari bahwa perasaan tersebut wajar akan membuatmu lebih mudah mengendalikannya daripada terus menyangkalnya.
2. Batasi Kontak dengan Mantan
Salah satu penyebab sulit move on adalah masih sering berhubungan dengan mantan, baik secara langsung maupun lewat media sosial. Cobalah untuk membatasi komunikasi, bahkan jika perlu berhenti mengikuti akun media sosialnya untuk sementara waktu. Hal ini bukan berarti kamu membenci dia, tapi lebih kepada memberi waktu bagi dirimu untuk sembuh. Setiap kali kamu melihat postingannya, kenangan lama bisa muncul dan menghambat proses melupakan.
3. Hapus Kenangan yang Menyakitkan
Kenangan bisa menjadi racun jika terus dipelihara. Foto, hadiah, pesan, atau benda-benda yang berkaitan dengan mantan bisa memicu perasaan sedih. Tidak perlu membuang semuanya, tapi simpanlah di tempat yang tidak mudah terlihat. Jika suatu saat kamu sudah benar-benar ikhlas, kamu bisa memutuskan apa yang akan dilakukan dengan benda-benda itu. Membersihkan ruang dari kenangan masa lalu juga membantu menenangkan pikiran dan hati.
4. Fokus pada Diri Sendiri
Setelah berpisah, inilah waktu terbaik untuk fokus pada dirimu sendiri. Isi waktumu dengan hal-hal produktif seperti belajar hal baru, memperbaiki diri, atau menekuni hobi yang dulu sempat terlupakan. Saat kamu sibuk membangun versi terbaik dari dirimu, perlahan rasa terhadap mantan akan berkurang. Fokus pada pertumbuhan pribadi bukan hanya membuatmu melupakan, tapi juga menyiapkan dirimu untuk hubungan yang lebih sehat di masa depan.
5. Ceritakan pada Orang yang Dipercaya
Kadang, memendam perasaan justru membuat beban semakin berat. Ceritakan isi hatimu pada teman dekat, keluarga, atau seseorang yang bisa dipercaya. Dengan berbagi cerita, kamu akan merasa lega dan mungkin mendapat sudut pandang baru tentang hubungan yang sudah berlalu. Jangan takut terlihat lemah, karena proses penyembuhan memang membutuhkan dukungan dari orang lain.
6. Buka Hati untuk Hal Baru
Menghapus perasaan lama tidak berarti harus segera mencari pasangan baru, tapi bukalah hatimu untuk pengalaman dan pertemuan baru. Bertemu orang-orang baru, menjelajahi tempat baru, atau mencoba hal-hal baru dapat memperluas pandanganmu tentang hidup. Lambat laun, kamu akan menyadari bahwa dunia tidak berhenti hanya karena satu orang pergi. Dari situ, kamu akan belajar bahwa mencintai kembali adalah hal yang mungkin — dan bisa lebih bahagia dari sebelumnya.
Dengan menerapkan keenam cara ini, proses melupakan mantan akan terasa lebih ringan dan alami. Ingat, waktu memang tidak bisa menghapus kenangan, tapi bisa menyembuhkan luka jika kamu memberi kesempatan pada dirimu untuk benar-benar pulih.
Bergerak atau move on dari mantan bukan sekadar soal melupakan seseorang, melainkan tentang memulihkan diri dan melanjutkan hidup dengan cara yang lebih sehat. Banyak orang terjebak dalam masa lalu karena sulit melepaskan kenangan dan perasaan yang dulu begitu kuat. Namun, bertahan dalam kenangan itu justru sering kali menghambat kebahagiaan dan pertumbuhan diri. Ada banyak alasan mengapa kamu harus belajar untuk move on dari mantan, bukan demi orang lain, tapi demi ketenangan dan masa depanmu sendiri.
Pertama, move on penting agar kamu bisa kembali menemukan jati diri. Dalam hubungan, sering kali seseorang kehilangan sebagian dirinya karena terlalu berfokus pada pasangan. Setelah berpisah, kamu memiliki kesempatan untuk mengenal diri sendiri lagi — apa yang kamu inginkan, apa yang membuatmu bahagia, dan siapa dirimu tanpa bayang-bayang mantan. Proses ini akan membantumu menjadi pribadi yang lebih kuat dan mandiri.
Kedua, bertahan pada masa lalu hanya akan memperpanjang rasa sakit. Semakin lama kamu memikirkan mantan, semakin sulit hatimu menerima kenyataan bahwa hubungan itu telah berakhir. Luka tidak akan sembuh jika terus kamu sentuh. Move on bukan berarti melupakan secara total, tetapi belajar berdamai dengan kenyataan bahwa kisah itu sudah selesai dan hidup harus terus berjalan.
Ketiga, move on memberi ruang bagi hal-hal baru yang lebih baik. Saat kamu masih terikat dengan masa lalu, kamu menutup peluang untuk bertemu orang-orang baru atau mengalami kebahagiaan baru. Mungkin saja ada seseorang di luar sana yang bisa memperlakukanmu dengan lebih baik, tapi kamu tidak akan menyadarinya jika masih sibuk menatap ke belakang. Dengan membuka hati, kamu memberi kesempatan bagi cinta dan kebahagiaan yang lebih sehat untuk masuk.
Selain itu, move on juga penting untuk kesehatan mental. Terus memikirkan mantan bisa menimbulkan stres, kecemasan, bahkan depresi. Pikiran yang terjebak dalam kenangan buruk bisa menguras energi dan membuatmu sulit fokus pada kehidupan sehari-hari. Dengan belajar melepaskan, kamu membantu pikiran dan hatimu untuk tenang. Perlahan, kamu akan merasa lebih ringan dan damai.
Terakhir, move on adalah bentuk penghargaan pada diri sendiri. Kamu berhak bahagia tanpa harus terus disakiti oleh masa lalu. Meninggalkan seseorang yang tidak lagi sejalan bukanlah kekalahan, tetapi langkah menuju kedewasaan. Move on menunjukkan bahwa kamu memilih untuk tidak hidup dalam bayangan seseorang, melainkan berdiri sendiri dengan kekuatan dan keberanianmu.
Jadi, alasan terbesar mengapa kamu harus move on dari mantan adalah karena hidupmu jauh lebih berharga daripada sekadar kenangan yang tidak bisa diulang. Setiap akhir adalah awal baru — dan mungkin, setelah kamu berani melangkah, kamu akan menemukan kebahagiaan yang selama ini kamu cari.


